KOTA
BANDUNG: Korps
Protokoler Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Bandung
(KPMJ) berhasil menggelar talkshow virtual My Ilkom dengan mengangkat tema “
Media Digital dan Partisipasi Politik Generasi Muda” yang mengundang dua
narasumber yang kapabel untuk mendiskusikan tema tersebut, yakni Direktur
Eksekutif Indodata,Dosen Ilmu Politik Universitas Veteran Jakarta. Dan juga Social
Influencer yang aktif membicarakan isu politik yaitu Abdul Hamid. Pada hari
Rabu, 30 Maret 2020 melalui media virtual Zoom Meeting.
Partisipasi
generasi muda di era digital saat ini memang kerap menjadi perbincangan.
Generasi muda sering dianggap apatis dan acuh terhadap perkembangan politik,
namun perlu digaris bawahi bahwasannya antara generasi muda dan politik berada
dalam satu dimensi, dan jika dilihat dari segi historis pemuda senantiasa
menjadi tokoh dalam segala pergerakan dan perubahan politik bangsa dari masa ke
masa. Begitupun di masa sekarang yang didukung dengan adanya perkembangan
Revolusi 4.0 yang memberikan ciri khas tersendiri bagi kalangan muda.
“
Pemuda harus selalu aktif dan vocal serta berpartisipasi dalam konteks
perubahan, sejatinya perubahan yang terjadi di Indonesia dari masa ke masa
senantiasa diwarnai dengan kalangan muda. Oleh karenanya didukung oleh revolusi
4.0 ini menciptakan ciri khas tersendiri dari partisipasi kalangan muda,
seperti penggunaan teknologi digital yang lebih cepat dan menarik tentunya”.
Ungkap Danis TS Wahidin (30/03/22)
Dengan
melihat fenomena dan perkembangan digitalisasi yang merupakan hasil dari
revolusi industry 4.0, keterlibatan anak muda kian hari kian muncul dengan
penggunaan media social. Keberanian generasi muda sekarang dalam memvocalkan
kritik dan aspirasi melalui berbagai konten media social cukup diapresiasi.
Namun keterlibatan secara nyata dari generasi muda masih kurang, tergantung
urgensinya.
“
Keterlibatan anak muda masih relative kecil, biasanya mereka aktif dan vocal
terhadap isu politik tergantung urgensinya. Sejatinya isu politik bisa
menstimulus keterlibatan anak muda tergantung urgensinya, namun sangat
disayangkan ruang publikasi agak minim. Oleh karena itu, generasi muda harus
giat lagi dalam berkritik yang solutif terhadap isu politik yang ada dengan
konten digital “ tutur Hamid sapaan influencer social politik
Generasi
muda memiliki semangat dan pemikiran yang tajam, namun generasi muda masih
mudah terpengaru. Memandang hal itu, generasi muda harus bijak, jernih dan
menempatkan pada posisi yang netral. Perbedaan kalangan muda dan kalangan tua
sepertinya tidak harus terlalu diblow up, hendaknya kedua pihak tersebut saling
melengkapi dan sharing dalam menjadi garda terdepan dan penyokong untuk bangsa
ini. Maka dari itu bisa dikatakan
kedewasaan politis generasi muda adalah sebuah proses.
Hamid
membagi segmentasi generasi muda menjadi tiga bagian yakni segmentasi yang
rentan kriminalisasi, segmentasi yang menjadi bagian dari oligarki, dan
segmentasi yang bukan bagian dari oligarki. Keberanian dan inovasi dari generasi
muda ini tidak boleh dikekang. keberadaannya pun tidak bisa dinafikan, maka
dari itu pemerintah harus memfasilitasi generasi muda melalui pembinaan dan
pendidikan dengan komunikasi yang dinamis dan sinergis.
Generasi
muda sendiri harus berperan aktif, kolaboratif, dan adaptif agar tidak
tertinggal. sehingga kita sebagai generasi muda dapat menemukan momentum yang
tepat. Oleh karenanya generasi muda harus berproses dalam bersikap. (Lailatul Azizah/ Rimba Raya)
Posting Komentar