Close Ads Here
Close Ads Here

Merasa Dikriminalisasi, Seorang Ibu Minta Keadilan Nangis Teriak-Teriak di Ruang Utama Mabes Polri



Cianjur | Orbitjabar.com - Seorang Ibu muda meminta keadilan ke Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo. Pasalnya Ia merasa dikriminalisasi oleh oknum Kepala Sekolah sebagai pelapor dan  Penyidik atas tuduhan kasus dugaan tindak pidana penggelapan sebuah laptop milik sekolah.


Nilakanti (37) warga Kabupaten Dompu NTB yang kini jadi tersangka atas tuduhan yang dilaporkan 3 tahun lalu.


Sebelumnya, Kasus ini bermula saat Nilakanti menjadi Bendahara di SD IT Al-Hilmi dibawah naungan Yayasan As-Shaff. Saat itu sering terjadi kehilangan di tempat kerjanya bahkan uang sekolah pun sering hilang. Saking kesalnya Nilakanti berinisiatif untuk memasang kamera di ruangannya. Dari kamera tersebut, ketahuan siapa pelaku pencurian yaitu sekurity sekolah yang masih saudara kandung dengan Kepala Sekolah.


Terkait masalah tersebut Nilakanti telah menyampaikan kepada kepala Sekolah bahkan ada rekan guru yang menyarankan untuk dilaporkan saja ke pihak yang berwajib, akan tetapi tidak ditanggapi dengan baik, dengan dalih menjaga nama baik sekolah.


Diduga untuk menutupi nama baik keluarga dan juga Sekolah 13 Juni 2020, Nilakanti dikirim pesan watsapp oleh Kepala Sekolah bahwa Ia diistirahtakan dari Bendahara Sekolah tanpa ada dasar dan kepastian yang jelas.


Bulan Agustus 2020 Nilakanti dilaporkan ke Polsek Kota Dompu terkait data keuangan dan alat kerja sebuah laptop.


Hasil dari pertemuan itu  muncul kesepakatan bahwa Nilakanti  akan menyerahkan data dan alat kerja yang diminta dan kepala sekolah dan memberikan kepastian hukum terhadap pemberhentian kerja atas Nilakanti dan atau menerima laporan pertanggungjawaban selaku bendahara. Namun pada hari yg disepakati tersebut, kepala sekolah tidak mengahadiri pertemuan yang telah disepakati. Dan bahkan sudah beberapa kali berupaya mengembalikan laptop langsung kepada pihak Yayasan As-Shaff selaku pimpinan, namun upaya Nilakanti ditolak tanpa alasan yang jelas.


Selanjutnya Tanggal 09 Oktober 2020 Nilakanti dilaporkan ke polres Dompu dengan kasus yang sama.


"Sampai dengan saat ini kasus yang dituduhkan ke saya masih berlanjut, Saya dilaporkan ke Polres Dompu dengan kasus yang sama", kata Nilakanti di Cianjur Jum'at (07/04).



Menurut Nilakanti, berdasarkan arahan Komnas Ham, pada bulan Januari lalu, Ia telah melapor secara internal ke Propam Mabes Polri dan Wassidik Mabes Polri terkait masalah tersebut. Namun sampai saat ini belum ada kepastian yang kami dapatkan.


"Saya udah lelah dengan hal ini, sampai-sampai saya nangis sambil teriak-teriak di ruang utama Mabes Polri minta ketemu dengan Kapolri", ucap Nilakanti.


"Saya minta keadilan kepada Bapak Kapolri, Jendral Listyo Sigit. Saya tidak melakukan apa yang dituduhkan, saya merasa dikriminalisasi", sambungnya.


Lanjut Nilakanti, dirinya merasa laporan-laporan yang dituduhkan kepadanya tidak berdasar.


"Atas dasar apa saya dilaporkan ke Polisi, saya dituduh menggelapkan sebuah laptop milik sekolah yang awalnya diberikan kepada saya untuk fasilitas sebagai bendahara di Sekolah tersebut, sedangkan sampai saat ini status SK Pengangkatan saya sebagai bendahara belum dicabut, tidak ada SK pemberhentian terhadap saya, saya juga ingin melapor pertanggungjawaban pekerjaan tapi ditolak", sambungnya.


Nilakanti juga meminta dukungan kepada masyarakat luas atas ketidakadilan yang dialaminya.


"Mungkin banyak orang di luar sana yang juga mengalami masalah ketidakadilan hukum yang tajam ke bawah tapi tumpul ke atas. Untuk itu, mari sama-sama kita berjuang untuk mendapatkan keadilan," harapnya.


Baca Juga: Lahan Diserobot Perusahaan, Warga OKI Minta Keadilan Presiden Jokowi


Masalah yang menimpa Nilakanti viral di medsos salah satunya diposting oleh akun facebook Abdul Jalil, akun Tiktok @jalite12, juga akun Twiter @abduljalil1983. Beragam komentar Netizen mendukung perjuangan Nilakanti.


"Pasal karet bukan jadi rahasia umum lagi di lakukan oleh oknum penyidik,, apalagi pelapornya orang ber uang..", tulis akun tiktok rindhot


"Semangat ya lenga.... Banyak sekali yang mendapat ketidak adilan.. tapi mereka stop dan tidk mau bersuara.. Semoga karena ada kasusnya nila ini.. mereka akan lebih berhati2 dalam menjalankan tugasnya... Semoga Allah selalu melindungi kmanapun kakimu melangkah untuk mendapat keadilan 🙏", tulis akun Facebook Dana Fitrani.** (Yd)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama