Close Ads Here
Close Ads Here

Minta Keadilan Presiden Jokowi, Nilakanti Nekat Masuk Istana Negara, Diamankan Polisi


Jakarta | Orbitjabar.com - Nilakanti sang pencari keadilan, wanita tegar asal Dompu NTB, terus memperjuangkan keadilan hukum bagi dirinya. Ia mencoba masuk istana Negara Jakarta Pusat, Senin (08/05) untuk menyampaikan surat langsung ke presiden Jokowi.


Nilakanti mencari keadilan dugaan kriminalisasi bersama temannya Maryati Hartati koordinator korban asuransi yang punya tujuan yang sama memperjuangkan keadilan yang ingin mendapatkan hak-haknya, mencoba masuk ke Istana Negara, ingin bertemu presiden jokowi namun dihadang paspamres dan diamankan polisi.


"Kami dimintai keterangan diintrogasi apa tujuan masuk ke Istana Negara. Sekarang saya masih dimintai keterangan di Polsek Gambir", kata Nilakanti, Senin sore (08/05) melalui voice note Watsapp.


"Saya tidak diizinkan pulang, dan teman saya disuruh pulang" ujar Nilakanti.


Baca Juga: Merasa Dikriminalisasi, Nilakanti Menilai Proses Hukum Terhadap Dirinya Terlalu Dipaksakan


Menurut Nilakanti, dalam memperjuangkan hal-haknya Ia sudah banyak berupaya mengikuti prosedur sebagaimana aturan yang ada.


"Bahkan saya sempat melakukan pengaduan masyarakat (Dumas) di Bareskrim Polri terhadap adanya dugaan kriminalisasi sehingga saya ditetapkan sebagai tersangka di Polres Dompu. sampai saat ini saya belum mendapatkan kepastian hukum", kata Nilakanti.


Baca Juga: Bongkar Kasus Pencurian Sang Pembongkar Malah Dipolisikan, Ini Kata Nilakanti


Beredar di sejumlah media bahwa Nilakanti adalah korban asuransi padahal Nilakanti adalah sang pencari keadilan hukum terhadap dirinya. Ia merasa dikriminalisasi atas kasus dugaan penggelapan sebuah laptop yang melilitnya dengan proses yang panjang selama 3 tahun hingga berujung berstatus tersangka.


Seperti pemberitaan Orbitjabar.com sebelumnya, Awalnya Nilakanti membongkar kasus pencurian di SD IT Al-Hilmi tempat dia bekerja. Ironi, bukan diberi penghargaan malah dia diistirahatkan dari pekerjaannya oleh Kepala Sekolah, bahkan sampai dipolisikan.** (Tim)


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama