Cianjur | Orbitjabar.com - Pembangunan jalan dan jembatan yang terletak di desa Neglasari Kecamatan Agrabinta Kabupaten Cianjur disoal warga, pasalnya jembatan yang dibangun pemerintah daerah tersebut diduga menyerebot lahan milik warga.
Hj. Titin pemilik lahan mengatakan lahan miliknya yang terkena pembangunan jalan dan jembatan tanpa izin dari dirinya terlebih dahulu, bahkan upaya konfirmasi yang dilakukan dirinya terhadap pihak desa juga terkesan diabaikan.
"Tanah saya dipakai tanpa izin bahkan tanpa musyawarah dengan saya sebagai pemilik, saya menanyakan ke desa juga terkesan dibiarkan,"kata Titin Rabu (22/01/25).
Titin menyayangkan pihak desa yang terkesan tidak mau menanggapi upaya konfirmasi yang dilayangkan dirinya untuk menanyakan kejelasan soal tanah yang terpakai oleh pembangunan jembatan.
"Saya minta ganti rugi tanah saya yang tadina berupa lahan sawah, kalau tidak digubris, saya minta lahan saya yang dipakai jalan dan jembatan kembali jadi sawah", tegas Titin.
Baca Juga: Tolak PPPK Paruh Waktu, Ratusan Tenaga Honorer Sambangi DPRD Cianjur
Sebelumnya Tim Orbitjabar.com menemui Kepala Bidang Pembangunan Jalan Dinas PUTR Kabupaten Cianjur Wisnu Ardianto, ST, MT, M.Sc, namun dirinya tidak menerima untuk dikonfirmasi dan mempersilahkan media untuk menemui Agung stafnya.
Agung membenarkan adanya bantuan pembangunan Jembatan di Desa Neglasari Agrabinta yang proyeknya saat ini sudah selesai dikerjakan.
Menurutnya pihak PUTR hanya mengerjakan pembangunan jembatan sedangkan untuk akses jalan Desa yang mengerjakan karena jalan tersebut adalah akses baru jalan Desa.
"Masalah lahan yang disoal, kami tidak tahu menahu karena yang menyediakan lahan itu pihak Desa", kata Agung Kamis, (23/01/25).
"Baiknya coba konfirmasi pihak Desa biar lebih jelas", terangnya.
Sementara berdasarkan data yang dihimpun, Syarat untuk mengajukan bantuan pembangunan jembatan diantaranya adanya Surat persetujuan dari LPM dan Kepala Desa, Surat pernyataan dari pemilik lahan sekitar lokasi, Foto kondisi yang diusulkan, Lembar pengesahan camat. Selain itu juga harus mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial.
Proyek jembatan tersebut dikerjakan CV. Tunas Harapan dengan nilai kontrak Rp.1.704.348.891.74.**(Yd)
Posting Komentar