Gambar: Sejumlah mahasiswa Fakultas Sains Terapan sedang melakukan praktek pembuatan biskuit yang berbahan dasar daun kelor. |
CIANJUR - Program Studi (Prodi) Agribisnis Fakultas Sains Terapan (Faster) Universitas Suryakancana (Unsur) yang berada di Kabupaten Cianjur merupakan Prodi unggulan di tingkat nasional.
Dalam rangka pengembangan Agribisnis melalui penyelenggaraan Pendidikan dan Penelitian berbasis kearifan sumberdaya lokal, guna meningkatan kesejahteraan masyarakat, sejumlah mahasiswa Faster Unsur telah melaksanakan observasi tanaman berjenis Daun Kelor di Kabupaten Blora Jawa Tengah.
Hal ini seperti yang disampaikan Dekan Faster Unsur Dr. Ir. Hj. Endah Lisarini, SE.,MM atau yang biasa akrab dipanggil Ibu Rini. Ia mengatakan jika daun kelor atau memiliki nama lain Moringa Oleifera, termasuk dalam jenis tanaman tropis yang banyak digunakan sebagai obat herbal atau obat tradisional.
Menurutnya, Jenis tanaman ini sangat mudah dikenali dari ukuran daunnya yang kecil. Tidak hanya itu, pohon kelor juga sangat mudah tumbuh pada tanah yang bisa dikatakan tidak terlalu subur.
Jika dilihat dari fungsinya secara tradisional, daun kelor telah banyak dipakai untuk jamu hingga suplemen.
selain itu, banyak pula orang-orang yang menggunakan tanaman ini untuk bahan makanan, terutama ibu menyusui untuk membantu meningkatkan produksi ASI.
Daun ini juga dipercaya mampu memerangi diabetes, infeksi, nyeri sendi, bahkan hingga kanker.
Sekitar 2 gram daun kelor, terdapat setidaknya terdapat 14 kalori dan nutrisi lain berupa karbohidrat, protein, zat besi, kalium, magnesium, vitamin C, vitamin A, kalsium, dan asam folat.
Tidak hanya itu, terdapat pula serat, vitamin B, fosfor, tembaga, zink, dan selenium. Tidak lupa, ada kandungan antioksidan dalam daun kelor, salah satunya polifenol.
Gambar: Biskuit berbahan daun kelor Hasil Produksi mahasiswa Fakultas Sains Terapan (Faster) Universitas Suryakancana (Unsur). |
Selain untuk membantu meningkatkan produksi ASI bagi ibu menyusui, daun kelor masih punya banyak manfaat lainnya, antara lain:
Membantu Menangkal Radikal Bebas
Inilah fungsi utama dari antioksidan yang terkandung dalam daun kelor, yaitu membantu menangkal radikal bebas pada tubuh.
Kamu perlu tahu bahwa tingginya kadar radikal bebas pada tubuh akan mengakibatkan tubuh mengalami stres oksidatif, misalnya diabetes tipe 2 dan penyakit jantung.
Menurunkan Kadar Gula Darah
Siapa sangka, daun kelor juga membantu menurunkan kadar gula dalam darah sekaligus meningkatkan efektivitas kerja dari hormon insulin.
Tentunya, manfaat ini sangat baik untuk mencegah terjadinya resistensi insulin dan diabetes. Meski begitu, manfaat tumbuhan herbal yang berkaitan dengan pengobatan diabetes ini masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut.
Mengurangi Peradangan atau Inflamasi dalam Tubuh
Sebenarnya, peradangan atau inflamasi adalah respons alami yang dilakukan tubuh terhadap cedera atau infeksi yang menyerang.
Nah, daun kelor ini dipercaya mampu membantu meringankan inflamasi yang terjadi pada tubuh. Ekstrak daun ini diyakini memiliki kandungan zat yang bisa membantu mengurangi inflamasi pada tubuh.
Gambar: Laboratorium Teaching Factory Universitas Suryakancana Fakultas Sains Terapan (Faster) Unsur. |
Memelihara Fungsi dan Kesehatan Otak
Selain membantu memerangi radikal bebas, kandungan antioksidan yang ada di dalam daun kelor ternyata juga memiliki peran dalam menjaga fungsi dan kesehatan otak.
Asupan antioksidan yang terpenuhi bisa membantu menurunkan risiko tubuh dari ancaman penyakit Parkinson dan Alzheimer.
Daun satu ini juga dipercaya bagus untuk menunjang tingkatan memori dan kerja otak.
Mengontrol Tekanan Darah
Selain antioksidan, daun kelor juga memiliki kandungan kalium.
Nah, kedua kandungan ini dipercaya sangat bermanfaat untuk mengontrol tekanan darah sekaligus menjaga tekanan darah tetap stabil, sehingga risiko hipertensi pun dapat dicegah.
Membantu Menghambat Tumbuhnya Sel Kanker
Ekstrak kulit batang dan daun kelor dikatakan efektif membantu menghambat tumbuhnya sel-sel kanker pada tubuh, termasuk kanker usus besar, pankreas, dan payudara.
Sekali lagi, manfaat ini didapat karena kandungan anti oksidan yang memang sangat efektif dalam mencegah terjadinya kerusakan sel pada tubuh sebagai dampak dari radikal bebas.
Dalam penelitian tersebut Endah Lisarini mengatakan jika saat ini Fakultas Sains Terapan Universitas Suryakancana sedang melakukan uji coba pembuatan biskuit dengan berbahan dasar daun kelor.
"Kami dari Kampus Unsur dengan Teaching Factory (TEFA) mencoba memproduksi biskuit yang ada kandungan kelornya dan juga Mie Bihun yang ada kandungan kelornya untuk sampai akhir tahun ini." imbuhnya.
"Tapi ke depannya kita juga akan bermitra dengan PT. Vanadia Utama dari Jakarta yang rencananya akan memproduksi olahan makanan yang berbasis ataupun berbahan dasar daun kelor," ucapnya.
Kemudian Ibu Rini juga mengatakan jika produk biskuit yang terbuat dari bahan dasar kelor ini nantinya bisa di konsumsi oleh siapa saja, terutama bagi anak-anak balita kurang gizi (Stuting).
Kendati demikian dengan adanya Teaching Facktory (TEFA) sebenarnya merupakan sebuah pembelajaran yang berbasis indutri.
"Jadi selain untuk pembekalan mahasiswa nanti setelah menjadi sarjana itu memiliki kopetensi untuk memproduksi sesuatu di bidang bisnis. Kesimpulannya siapapun atau angkatan berapapun semuanya bisa mengikuti pembelajaran di TEFA," ucap Ibu Rini.
Baca Juga:
Bejat, ART Asal Cianjur Diduga Kerap Dianiaya Majikannya Bahkan Sampai Ditelanjangi
"Dalam bidang studi ini kami berharap ke depannya TEFA ini tidak giat hanya di awal saja. Mudah-mudah TEFA ini juga bisa berkelanjutan, bahkan lebih besar lagi sehingga tidak hanya menghasilkan produk yang sifatnya pembelajaran semata, tetapi juga untuk komersil sehingga bisa dijual sampai ke pasar yang lebih luas," tutupnya.
Reporter: Andre
إرسال تعليق